Selepas kelahiran Si Kecil mungkin membuat Moms ingin segera menurunkan berat badan kembali ideal. Namun tahukah Moms kalau berat badan turun cepat justru berbahaya? Bahkan sebenarnya Moms yang baru melahrikan juga tidak disarankan untuk melakukan diet ketat. Karena Moms sebenarnya baru boleh diet paling cepat enam minggu usai melahirkan setelah berkonsultasi dengan dokter. Tentunya untuk memastikan keamanan ibu dan Si Kecil.
Baca Juga: Bahaya Polusi Udara Yang Dapat Merusak Otak Si Kecil
Moms juga harus waspada karena ternyata berat badan turun cepat dapat menyebabkan salah satu gangguan seperti terbentuknya batu empedu. Pembentukan gumpalan padat tersebut dapat menyebabkan gangguan pada saluran empedu.
Batu empedu yang terbentuk karena penurunan berat badan drastis
Batu empedu terbentuk saat empedu yang disimpan pada kantongnya mengeras hingga menyerupai batu. Jika Moms mengonsumsi terlalu banyak kandungan kolesterol, garam empedu, hingga pigmen empedu dapat menyebabkan pembentukan benda padat tersebut.
“Batu” inilah yang akan menghalangi saluran empedu sehingga menyebabkan infeksi, bahkan menyebabkan gangguan di bagian lain seperti pada bagian pankreas dan hati. Jika kita biarkan gangguan tersebut bisa menimbulkan komplikasi parah hingga mengancam jiwa. Sebab penyumbatan bisa juga disebabkan oleh kanker.
Nah, saat Moms tidak makan dalam waktu yang lama atau berat badannya turun dengan cepat, hati akan melepaskan kolestrol ektra pada empedu. Selain itu, berat badan turun cepat juga dapat mencegah kantong empedu kosong dengan benar.
Cara menurunkan berat badan setelah melahirkan
Selain menerapkan pola makan sehat dan olahraga, ada tips lain yang bisa Moms lakukan untuk menurunkan berat badan usai melahirkan:
-
Menyusui Si Kecil
Proses menyusui dapat membantu rahim berkontraksi kembali ke bentuk semula. Karenanya menyusui dapat membantu Moms turut berat badan cepat. Penelitian juga mengungkap bahwa wanita yang menyusui secara ekslusif selama 3 bulan mengalami penurunan berat badan lebih banyak daripada wanita yang tidak menyusui.
-
Batasi makanan yang diproses
Makanan yang diproses atau processed food bisa Moms temukan di mana pun. Tapi studi pada 1035 wanita yang sering mengonsumsi gorengan usai melahirkan akan lebih sulit menurunkan berat badan. Selain gorengan, soda, makanan cepat saji, keripik, juga frozen food sebaiknya Moms hindari. Sebab makanan – makann tersebut punya kalori yang tinggi dan minim gizi.
-
Tidak telat makan
Perlu Moms ingat bahwa menurunkan berat badan bukan berarti tidak makan. Justru melewatkan jam makan malah akan menghilangkan nutrisi penting yang Moms dan Si Kecil butuhkan. Karena menurut Center of Disease Control and Prevention (CDC), wanita menyusui membutuhkan tambahan 450 – 500 kalori per hari.
-
Perbanyak konsumsi protein
Tahukah Moms bahwa protein dapat mencegah lapar? Karena protein lebih lama untuk dapat tubuh cerna sehingga bisa mencegah Moms makan berlebihan.
-
Perbanyak serat
Serat dapat membantu menghancurkan lemak, terutama di sekitar perut. Sumber makanan serat juga agak lebih lama masa pencernaannya sehingga pastinya dapat mencegah Moms makan berlebihan. Dalam sebuah studi juga dapat kita ketahui hubungan antara asupan buah dan sayuran dengan jumlah lemak perut. Hasilnya mereka yang mengonsumsi lebih banyak serat mengalami penurunan jumlah lemak secara signifikan.
Baca Juga: Coba Alternatif Obat Batuk Pilek Bayi Ini
Perlu Moms ingat bahwa jika menyusui secara ekslusif, tunggu sampai bayi berusia minimal 2 bulan dan suplai ASI sudah normal. Wanita yang menyusui secara ekslusif membutuhkan sekitar 500 kalori dan dapat Moms penuhi dengan buah – buahan, sayuran, biji – bijian, dan protein tanpa lemak. Semangat berdiet, Moms! –MR