Mandul, Ada Gangguan Kesuburan?

gangguan kesuburan

Kehadiran Si Kecil tentu jadi momen yang ditunggu-tunggu terutama buat Moms dan Dads yang baru menikah. Namun penting juga buat Moms dan Dads lakukan setelah menikah adalah untuk melakukan tes kesuburan. Hal ini penting untuk mengetahui apakah di antara Moms atau Dads memiliki gangguan kesuburan.

Mandul adalah salah satu gangguan kesuburan yang membuat Moms dan Das kesulitan mendapatkan anak. Kondisi ini juga dipegnaruhi oleh berbagai hal, mulai dari gaya hidup yang tidak sehat hingga penyakit tertentu.

Namun umumnya penyebab kemandulan pada wanita dan pada pria itu berbeda yaa. Yuuuk kita kenali lebih lanjut!

Kemandulan pada pria

Pada pria, kondisi mandul disebabkan oleh gangguan pada proses pengeluaran air mani, kulitas  dan jumlah sperma yang rendah, atau pergerakan dan bentuk sperma yang tidak normal. Kemandulan juga bisa disebabkan oleh infeksi menular seksual (IMS) seperti chlamydia dan gonore.

Kemandulan pada wanita

Pada wanita, kondisi mandul dapat disebabkan oleh berbagai kelainan. Misalnya masalah pada organ reproduksi, kelainan hormon, atau juga infeksi. Namun umumnya, kemandulan pada wanita terjadi karena gangguan dalam proses ovulasi atau pelepasan sel telur dari indung telur (ovarium). Saat ovulasi terganggu, maka sel telur tidak dapat dilepaskan sehingga sulit untuk dibuahi sperma.

Faktor yang memengaruhi kondisi kesuburan

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keburan pada pria dan juga wanita. Seperti:

  1. Usia

Wanita memilii tingkat kesuburan paling tinggi ketia ia berusia 20-an hingga awal 30-1n dan akan menurun ketika usia memasuki 35 tahun atau lebih. Gangguan kesuburan berupa kemandulan yang terjadi pada wanita di usia 35 tahun ke atas, kemungkinan bisa disebabkan oleh jumlah dan kualitas sel telur yang rendah atau adanya masalah kesehatan.

Sedangkan pada pria, tingkat kesuburan umumnya akan menurun ketika memasuki usia 40 tahun.

  1. Riwayat kehamilan

Faktor kesuburan yang satu ini jelas berpengaruh pada tingkat kesuburan wanita. Beberapa riwayat kehamilan, seperti komplikasi yang pernah Moms alami selama mengandung, riwayat persalinan dengan operasi caesar, atau keguguran. Hal-hal tersebut dapat mengurangi kesuburan wanita.

  1. Hubungan seksual

Intensitas Moms dan Dads melakukan hubungan seksual dapat menentukan peluang untuk terjadinya kehamilan. Terdapat studi yang menunjukkan bahwa peluang kehamilan dapat meningkat bila suatu pasangan rutin melakukan hubungan seksual setiap 1 atau 2 hari sekali.

Peluang terjadinya kehamilan bisa lebih tinggi jika hubungan intim Moms dan Dads lakukan saat Moms memasuki masa subur.

  1. Jangka waktu setelah lepas alat kontrasepsi

Mungkin Moms pernah mendengar bahwa penggunaan ala konrtasepsi dapat memengaruhi tingkat kesuburan. Namun anggapan tersebut tidaklah benar ya, Moms. Saat Moms berhenti menggunakan ala kontrasepsi, kesuburan akan kembali seperti semula.

Perlu Moms pahami bahwa kemampuan wanita untuk bisa hamil kembali setelah berhenti memakai alat kotrasepsi bisa berbeda-beda, apalgi yang Moms pakai adalah pil KB dan KB suntik. Ada yang memerlukan waktu selama beberapa bulan atau bahkan sampai 1 tahun.

Selain itu, penggunaan alat kontrasepsi hormonal juga dapat menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur sehingga akan lebih sulit lagi untuk Moms menentukan masa subur. Moms bisa konsultasikan ini ke dokter kandungan ya!

  1. Efek samping obat-obatan

Penggunaan obat-obatan tertentu dapat memengaruhi kesuburan pria maupun wanita, seperti obat kemoterapi, antidepresan, terapi pengganti hormon, dan kortikosteroid dengan dosis tingi. Selain itu penggunaan obat-obatan terlarang seperti ganja dan kokai juga dapat memengaruhi kesuburan baik untuk Moms dan Dads.

  1. Gaya hidup yang tidak sehat

Gaya hidup yang tidak sehat dan memengaruhi kesuburan adalah kebiasaan merokok, konsumsi minuman beralkohol, dan sering stres. Karenanya penting buat Moms dan Dads untuk menerapkan gaya hidup lebih sehat saat hendak merencanakan kehamilan. Moms dan Dads bisa memulai dengan kebiasaan dengan berolahraga secara rutin, mengurangi stres, menghentikan kebiasaan merokok serta konsumsi minuman beralkohol, serta cukup istirahat.

 

Untuk mengetahui adanya gangguan kesuburan, dokter akan melakukan pemerikaan kesehatan melaluu pemeriksaan fiisk dan penelusuran riwayat seksual. Jadi dalam upaya terjadinya kehamilan, baik Moms maupun Dads harus melakukan tes kesuburan serta bekerja untuk mengupayakannya bersama. Semoga tipsnya membantu ya, Moms! –MR

Artikel Terbaru